DIAGRAM BLOK CARA KERJA KIPAS ANGIN SEDERHANA
Keterangan:
1. Tegangan
seumber dari PLN sebesar AC 220V di hubungkan ke switch manual.
2. Switch
manual di tekan untuk menunjukan berapa kecepatan putar motor kipas yang
dibutuhkan , berdasarkan prinsip kerja pembagi tegangan.
3. Motor
kipas yang berputar menghasilkan angin karena di motor kipas di pasangkan
baling-baling.
4. Adanya
peristiwa konveksi secara paksa menggunakan kipas angina mengakibatkan
perubahan suhu sekitar.
Kelebihan system searah pada kasus “cara kerja kipas
angina sederhana” :
1. Perancangan
alat dan pembuatan alat lebih sederhana
2. Biaya
pembuatan lebih murah.
Kekurangan system searah pada kasus “cara kerja
kipas angin sderhana”:
1. Merepotkan
jika harus men-set kecepatan putar kipas sewaktu-waktu karena harus kontak
dengan kipas angina langsung.
2. Kurang
hemat energy karena kipas tidak automatic menurunkan kecepatan putar jika suhu
sudah turun yang sudah tentu menggunakan daya yang lebih besar di banding
dengan kipas angin yang menggunakan sensor suhu untuk mengatur kecepatan putar
sesuai kebutuhan.
DIAGRAM
BLOK CARA KERJA KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER
Keterangan:
1. Tegangan
dari PLN sebesar AC 220V di hubungkan ke switch sebelum kontak ke motor kipas.
2. Tegangan
PLN AC 220V di hubungka ke catu daya untuk dijadikan tegngan DC +5V.
3. Tegangan
DC +5V dari catudaya di hubungkan ke sensor suhu untuk mengaktifkan sensor
sehingga dapat membaca indicator.
4. Tegangan DC +5V dari catudaya di hubungkan ke
mikrokontroler untuk mengaktifkan .
5. Tegangan DC +5V dari catudaya di hubungkan ke
motor stepper untuk mengaktifkan.
6. Setelah
sensor suhu membaca indicator maka di teruskan ke mikrokontroler untuk
memproses tindakan apa selanjutnya sesuai program yang pengguna buat.
7. Perintah
hasil proses dari mikrokontroler digunakan untuk menggerakan motor stepper kearah
tertentu.
8. Motor
stepper digunakan untuk menunjuk switch mana sesuai kebutuhan berdasarkn
pembacaan indicator.
9. Setelah
switch di pindahkan maka tegangan AC 220V di atur sedemikian rupa berdasrkan
pembagi tegangan sehingga motor kipas dapat berputar.
10. Motor
kipas yang berputar menghasilkan angin karena di motor kipas di pasangkan
baling-baling.
11. Adanya
peristiwa konveksi secara paksa menggunakan kipas angina mengakibatkan
perubahan suhu sekitar.
12. Perubahan
suhu sekitar merupakan indicator yang mempengaruhi kerja dari sensor suhu
sehingga mempengaruhi proses kerja selanjutnya yang mengakibatkan berubahnya
putaran kipas angina jika di butuhkan sesuai program pada mikrokontroler.
Kelebihan looping tertutup
pada kasus “kipas angin menggunakan sensor suhu berbasis mikrokontroler” :
1. Tidak
merepotkan karena secara kipas angina dapat mengatur kecepatan putar tanpa
harus di switch secara manual.
2. Karena
dapat mengatur putaran secara ideal maka penggunaan daya dapat dikurangi
sehingga lebih efisien.
Kekurangan looping tertutup
pada kasus “kipas angin menggunakan sensor suhu berbasis mikrokontroler” :
1. Rangkaian
lebih rumit karena menggunakan mikrokontroler.
2. Biaya
perancangan leih sulit dan pembuatan lebih mahal.