CERITA DI ANTARA KITA , ALAM , DAN SAMPAH
Beberapa Fakta mengerikan dari The Great Pacific Garbage Patch
* Setiap tahun, 10% dari 200 milyar pon plastik diproduksi secara global berakhir di laut kita dan sekarang, sekitar 46.000 potong sampah plastik yang mengambang di setiap mil dari laut
* 1.700 mil massa sampah plastik berada di tengah Pasifik Utara dan searah jarum jam bergerak perlahan dari arus laut berbentuk spiral.
* 100.000 mamalia laut setiap tahun seperti kura-kura laut, anjing laut dan burung mernjadi korban kematian terkait sampah plastik karena mereka mengkonsumsi atau terjebak dalam limbah tersebut.
Rencana Pengembangan Pulau Sampah Raksasa : Pulau apung dari botol plastik
Berdasarkan computer-generated imagery (CGI) atau pencitraan yang dihasilkan komputer, tim ilmuwan Belanda berencana mengumpulkan 44 juta kilogram sampah plastik yang kini terapung di Samudera Pasifik dan mengubahnya menjadi pulau daur ulang.
Juru bicara dari proyek ambisius ini mengatakan, pembangunan pulau dari botol bekas ini bukan tanpa tujuan. "Ada tiga tujuan yang ingin kami raih -- membersihkan lautan dari sampah plastik raksasa, menciptakan sebuah pulau, dan mengkonstruksi sebuah habitat yang terbarukan."
"Pulau daur ulang adalah usaha untuk mendaur ulang sampah plastik di lokasi pembuangan dan mengubahnya menjadi sebuah entitas yang mengambang." Sampah yang mengapung itu akan dihimpun dan dijadikan dasar bagi pulau apung seluas 10.000 kilometer persegi.
Desainer pulau sampah itu berencana membuat pulau yang dikelilingi jalan air -- seperti Venesia, Italia. Selain ada kompleks kota modern, juga dirancang lahan cukup luas untuk pertanian -- menyediakan makanan dan pekerjaan untuk penduduknya.
Saat ini, Samudra Pasifik adalah 'tempat sampah' plastik terbesar di dunia. Sampah-sampah itu menjelma menjadi sampah raksasa di tengah laut. Ini sangat berbahaya bagi kehidupan mahluk laut. Burung laut, misalnya Albratos raksasa, menganggap sampah-sampah itu sebagai makanan. Juga ikan, binatang-binatang itu memakan sampah-sampah plastik yang kecil-kecil.
"Pulau daur ulang harus dilihat sebagai sebuah kesempatan unik, menciptakan habitat mengapung, sekaligus membersihkan laut dari pencemaran plastik."
Samudera sampah telah ditemukan sekitar tahun 1997. Lokasinya berada di tengah-tengah bagian utara Samudera Pasifik. Adalah Kapten Charles Moore, pelaut yang menemukan lokasi sampah raksasa itu. "Diperkirakan ada sekitar 100 juta ton plastik terjebak di dalam pusaran arus laut (North Pacific Gyre)," kata Moore, seperti dilansir Washington State University Today, Sabtu 10 April 2010.
Vidio dan sedikit Fakta di atas merupakan sedikit gambaran mengenai alam sekitar kita.
Pernahkah anda membayangkan sampah dari penjuru dunia berkumpul dalam jumlah besar ?
pernahkah anda befikir seribu kali "akan kemana sampah ini?apa dampak jangka panjangnya?berapa banyak sampah yang saya buang setiap hari,seminggu,sebulan,setahun bahkan seumur hidup saya ?siapakah saya sehingga berhak merusak menghancurkan alam ini? " sebelum membuang sampah sekecil apapun cobalah anda berfikir sejenak akan hal itu.
Saat sekarang ini Banyak Manusia mengatakan Dirinya "Pecinta Alam" dengan meng Ekspresikan melakukan Pendakian,atau pun melakukan perjalanan di Alam liar lainya. Cobalah anda pikirkan sejenak "makna" dari "Pecinta Alam" dan "Penikmat Alam".
Seseorang yang menCinta sudah pasti "menjaga , melindungi , memelihara , merawat".
Lain dengan penikmat , seorang penikmat hanyalah menikmati tanpa tau dan merasa "bertanggung jawab" akan suatu hal tersebut.
Seorang pecinta Alam tidaklah harus di Ekspresikan dengan melakuan "petualangan alam liar" lalu meninggalkan berupa Sampah sisa "petualangan" anda. kalau anda melakukan "petualangan" itu dengan bijak pasti anda akan bertanggung jawab dengan membawa kembali sisa sampah yang anda hasilkan di alam bahkan bersedia dengan senang hati membawa serta sampah yang anda temui di perjalanan.
miris rasanya jika kita hanya mau Menikmati saja tanpa rasa tanggung jawab di hati kita semua. Seperti Vidio di atas , suatu saat Dunia akan dipenuhi sampah seperti itu. Tentunya jika kita tidak ada perubahan dan tetap bersifat tak peduli lingkungan terhadap sampah.
Setelah anda melihat vidio di atas dan membaca sedikit "ocehan" ungkapan isi hati seorang anak manusia ini,apakah anda masih akan menyebut diri anda "sayalah pecinta alam" tetapi masih dan terbiasa membuang sampah di sembarang tempat dan boros bahan yang tidak dapat di daur ulang?.
Saya berharap anda sekalian setelah melihat dan membaca akan tergerak hati untuk lebih sadar lingkungan (termasuk saya sendiri),dan lebih bersemangat untuk berjuang menjaga Alam kita semua ini dari pencemaran penghantar kehancuran :)
"Tidak ada Kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik"
http://koleksigambarunik.blogspot.com/2010/11/pulau-sampah-di-samudra-pasifik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar