Gerry pratija
13411037
DEPRESIASI
Definisi
Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.
Depresiasi secara umum dapat digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu :
- Depresiasi yang disebabkan antara lain mesin-mesin atau peralatan yang digunakan semakin tua sehingga kemampuannya berkurang (physical degradation).
- Depresiasi yang disebabkan antara lain karena semakin majunya perkembangan teknologi, sehingga diperlukan mesin-mesin atau peralatan-peralatan baru yang lebih efisien dan ekonomis daripada yang dipakai sekarang atau karena adanya perubahan demand di masyarakat baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga diperlukan tambahan mesin-mesin dan peralatan-peralatan baru (functional depreciation).
kriteria barang/jasa terkena
depresiasi
Properti yang dapat didepresiasi harus
memenuhi ketentuan berikut :
- Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
- Harus mempunyai umur manfaat tertentu dan umurnya harus lebih lama dari satu tahun.
- Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
- Bukan inventaris, properti investasi, persediaan atau stok penjualan.
Properti yang dapat didepresikan dikelompokkan
menjadi :
- Nyata (tangible) : dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis, serta properti riil seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
- Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
Metode perhitungan depresiasi
- Metode Garis Lurus
(Straight Line Depreciation)
Dalam metode garis lurus maka nilai terdepresi / nilai yang didepresiasikan dari sebuah aktiva dibagi rata sepanjang taksiran umur manfaat aktifa tersebut.
PT GERRY membeli mesin
bubut dengan harga perolehan sebesar Rp 10.000.000,- Diperkirakan mempunyai
umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp 3.000.000,- Maka
penyusutan pertahunnya adalah:
Depresiasi = ( Rp 10.000.000
- Rp 3.000.000 ) / 5 = Rp 1.400.000,-
2. Sum of Years Depreciation
Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama.
Contoh :
Sebuah VESPA dibeli oleh PT GERRY pada tanggal 1 Januari 20x1. Harga beli Rp 24.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun. Tentukan depresiasi !
Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama.
Contoh :
Sebuah VESPA dibeli oleh PT GERRY pada tanggal 1 Januari 20x1. Harga beli Rp 24.000.000, biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun. Tentukan depresiasi !
3. Unit Produksi Depresiasi
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut (biasanya berupa mesin produksi). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak pula depresiasinya.
Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT GERRY pada tanggal 1 Januari 20x1, harga beli Rp 25.000.000,
biaya perbaikan Rp 1.000.000, taksiran nilai residu Rp 1.000.000, taksiran masa
manfaat 100.000 Km. Tentukan depresiasi missal tahun 20x1 truk dipakai 15.000
Km, 20x2 30.000 Km, 20x3 20.000 Km, 20x4 25.000 dan 20x5 10.000 Km.
sumber :
http://www.google.com/imgres?client=firefox-a&hs=Ia6&sa=X&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1280&bih=697&tbm=isch&tbnid=1uAD9pk5Av9P0M:&imgrefurl=http://sinubie.blogspot.com/2012/04/depresiasi-atau-penyusutan.html&docid=cxdNNr-eK9CrbM&imgurl=http://www.goldstockbull.com/wp-content/uploads/dollar%252520collapse_1.jpg&w=440&h=399&ei=6Qq9UvyZO8asrAfc8oGwDg&zoom=1&ved=1t:3588,r:0,s:0,i:81&iact=rc&page=1&tbnh=173&tbnw=236&start=0&ndsp=14&tx=111&ty=145
Tidak ada komentar:
Posting Komentar