Senin, 09 Juni 2014

Flowchart cara kerja kipas angin dengan looping terbuka dan tertutup



DIAGRAM BLOK CARA KERJA KIPAS ANGIN SEDERHANA

Keterangan:

1.      Tegangan seumber dari PLN sebesar AC 220V di hubungkan ke switch manual.
2.      Switch manual di tekan untuk menunjukan berapa kecepatan putar motor kipas yang dibutuhkan , berdasarkan prinsip kerja pembagi tegangan.
3.      Motor kipas yang berputar menghasilkan angin karena di motor kipas di pasangkan baling-baling.
4.      Adanya peristiwa konveksi secara paksa menggunakan kipas angina mengakibatkan perubahan suhu sekitar.
Kelebihan system searah pada kasus “cara kerja kipas angina sederhana” :

1.      Perancangan alat dan pembuatan alat lebih sederhana
2.      Biaya pembuatan lebih murah.

Kekurangan system searah pada kasus “cara kerja kipas angin sderhana”:

1.      Merepotkan jika harus men-set kecepatan putar kipas sewaktu-waktu karena harus kontak dengan kipas angina langsung.
2.      Kurang hemat energy karena kipas tidak automatic menurunkan kecepatan putar jika suhu sudah turun yang sudah tentu menggunakan daya yang lebih besar di banding dengan kipas angin yang menggunakan sensor suhu untuk mengatur kecepatan putar sesuai kebutuhan.



DIAGRAM BLOK CARA KERJA KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER


Keterangan:
1.      Tegangan dari PLN sebesar AC 220V di hubungkan ke switch sebelum kontak ke motor kipas.
2.      Tegangan PLN AC 220V di hubungka ke catu daya untuk dijadikan tegngan DC +5V.
3.      Tegangan DC +5V dari catudaya di hubungkan ke sensor suhu untuk mengaktifkan sensor sehingga dapat membaca indicator.
4.       Tegangan DC +5V dari catudaya di hubungkan ke mikrokontroler untuk mengaktifkan .
5.       Tegangan DC +5V dari catudaya di hubungkan ke motor stepper untuk mengaktifkan.
6.      Setelah sensor suhu membaca indicator maka di teruskan ke mikrokontroler untuk memproses tindakan apa selanjutnya sesuai program yang pengguna buat.
7.      Perintah hasil proses dari mikrokontroler digunakan untuk menggerakan motor stepper kearah tertentu.
8.      Motor stepper digunakan untuk menunjuk switch mana sesuai kebutuhan berdasarkn pembacaan indicator.
9.      Setelah switch di pindahkan maka tegangan AC 220V di atur sedemikian rupa berdasrkan pembagi tegangan sehingga motor kipas dapat berputar.
10.  Motor kipas yang berputar menghasilkan angin karena di motor kipas di pasangkan baling-baling.
11.  Adanya peristiwa konveksi secara paksa menggunakan kipas angina mengakibatkan perubahan suhu sekitar.
12.  Perubahan suhu sekitar merupakan indicator yang mempengaruhi kerja dari sensor suhu sehingga mempengaruhi proses kerja selanjutnya yang mengakibatkan berubahnya putaran kipas angina jika di butuhkan sesuai program pada mikrokontroler.

Kelebihan looping tertutup pada kasus “kipas angin menggunakan sensor suhu berbasis mikrokontroler” :

1.      Tidak merepotkan karena secara kipas angina dapat mengatur kecepatan putar tanpa harus di switch secara manual.
2.      Karena dapat mengatur putaran secara ideal maka penggunaan daya dapat dikurangi sehingga lebih efisien.

Kekurangan looping tertutup pada kasus “kipas angin menggunakan sensor suhu berbasis mikrokontroler” :

1.      Rangkaian lebih rumit karena menggunakan mikrokontroler.
2.      Biaya perancangan leih sulit dan pembuatan lebih mahal.